Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Dosen Pengampu : Ibu Sri Haryani
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Kimia



Disusun oleh :
Pandu Wahyu 4301409041
Shinta Nur Baeti 4301409052
Khaerunnisa 4301409063
Dwi Septiani 4301409065



Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
2011

A. DEFINISI

Konteks berasal dari bahasa latin contexere yang berarti menjalin bersama. Kata konteks merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang, dan lingkungan yang berhubungan dengan diri seseorang, yang terjalin bersamanya (Webster’s New World Dictionary dalam Johnson, 2007:82).
Beberapa pengertian pembelajaran kontekstual antara lain:
1. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual merupakan sebuah system yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa (Johnson, 2007:57)
2. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama dalam pembelajarannya (Trianto, 2007:103)
Menurut Nurhadi dalam Saptorini (2004), Tujuh komponen dalam pembelajaran kontekstual tersebut antara lain:
1. Konstruktivistik
Yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dari konteks yang terbatas, siswa mengkonstruk sendiri pengetahuan tersebut dan pemahamannya akan lebih mendalam melalui pengalaman belajar yang bermakna.
2. Menemukan (Inquiry)
Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari mengamati, bertanya, menganalisis, menemukan konsep. Kegiatan ini mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3. Bertanya (Questioning)
Merupakan awal diperolehnya suatu informasi atau pengetahuan, oleh karena itu siswa harus dibiasakan bertanya maupun menjawab pertanyaan.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Dalam masyarakat belajar hasil belajar dapat diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar mengandung arti adanya kelompok – kelompok belajar yang berkomunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan, bekerjasama untuk memecahkan masalah karena hasil kerja kelompok lebih baik dari pada kerja individual. Menurut Vygotsky dlam Trianto(2007:107) siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
5. Permodelan (Modelling)
Permodelan merupakan suatu cara menunjukkan kepada siswa bagaimana cara belajar, guru harus menjadi model untuk ditiru oleh siswa dalam melakukan sesuatu.
6. Refleksi(Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau dilakukan. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Realisasi dari refleksi dapat berupa jurnal atau catatan, diskusi maupun pernyataan langsung.
7. Penilaian yang sebenarnya(Autentic Assesment)
Penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang mengukur semua aspek pembelajaran baik proses, kinerja maupun hasil yang diperoleh.



B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/ Semester : X1/ II
Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

C. INDIKATOR
1. Dapat menjelaskan definisi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh/ larutan garam yang sukar larut.
3. Dapat menjelaskan hubungan hasil kali kelarutan dengan kelarutannya dan menuliskan ungkapan Ksp-nya.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kelarutan.
2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan.
3. Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp).

E. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan tugas.
Pendekatan : Kontekstual.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi Waktu : 90 menit
Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan persiapan
b. Apresepsi dan pemberian motivasi kepada siswa
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi baru
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian siswa ke dalam kelompok kecil
b. Guru menjelaskan materi melalui diskusi kelas dengan menampilkan gambar-gambar simulasi dan grafik
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan Tanya jawab tentang materi yang disampaikan
Kegiatan Akhir
a. Refleksi
b. Pemberian tugas
c. Guru mengingatkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : CD Pembelajaran, white board, spidol
Sumber belajar : Buku Kimia SMA

H. PENILAIAN
Jenis tagihan : Tugas Individu mencari referensi dari internet, ataupun buku-buku lainnya.
Sikap siswa dalam pembelajaran.

I. EVALUASI
Siswa mengumpulkan tugas individu berupa paper.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Dosen Pengampu : Ibu Sri Haryani
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Kimia



Disusun oleh :
Pandu Wahyu 4301409041
Shinta Nur Baeti 4301409052
Khaerunnisa 4301409063
Dwi Septiani 4301409065



Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
2011

A. DEFINISI

Konteks berasal dari bahasa latin contexere yang berarti menjalin bersama. Kata konteks merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang, dan lingkungan yang berhubungan dengan diri seseorang, yang terjalin bersamanya (Webster’s New World Dictionary dalam Johnson, 2007:82).
Beberapa pengertian pembelajaran kontekstual antara lain:
1. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual merupakan sebuah system yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa (Johnson, 2007:57)
2. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama dalam pembelajarannya (Trianto, 2007:103)
Menurut Nurhadi dalam Saptorini (2004), Tujuh komponen dalam pembelajaran kontekstual tersebut antara lain:
1. Konstruktivistik
Yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dari konteks yang terbatas, siswa mengkonstruk sendiri pengetahuan tersebut dan pemahamannya akan lebih mendalam melalui pengalaman belajar yang bermakna.
2. Menemukan (Inquiry)
Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari mengamati, bertanya, menganalisis, menemukan konsep. Kegiatan ini mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3. Bertanya (Questioning)
Merupakan awal diperolehnya suatu informasi atau pengetahuan, oleh karena itu siswa harus dibiasakan bertanya maupun menjawab pertanyaan.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Dalam masyarakat belajar hasil belajar dapat diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar mengandung arti adanya kelompok – kelompok belajar yang berkomunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan, bekerjasama untuk memecahkan masalah karena hasil kerja kelompok lebih baik dari pada kerja individual. Menurut Vygotsky dlam Trianto(2007:107) siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
5. Permodelan (Modelling)
Permodelan merupakan suatu cara menunjukkan kepada siswa bagaimana cara belajar, guru harus menjadi model untuk ditiru oleh siswa dalam melakukan sesuatu.
6. Refleksi(Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau dilakukan. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Realisasi dari refleksi dapat berupa jurnal atau catatan, diskusi maupun pernyataan langsung.
7. Penilaian yang sebenarnya(Autentic Assesment)
Penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang mengukur semua aspek pembelajaran baik proses, kinerja maupun hasil yang diperoleh.



B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/ Semester : X1/ II
Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

C. INDIKATOR
1. Dapat menjelaskan definisi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh/ larutan garam yang sukar larut.
3. Dapat menjelaskan hubungan hasil kali kelarutan dengan kelarutannya dan menuliskan ungkapan Ksp-nya.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kelarutan.
2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan.
3. Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp).

E. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan tugas.
Pendekatan : Kontekstual.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi Waktu : 90 menit
Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan persiapan
b. Apresepsi dan pemberian motivasi kepada siswa
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi baru
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian siswa ke dalam kelompok kecil
b. Guru menjelaskan materi melalui diskusi kelas dengan menampilkan gambar-gambar simulasi dan grafik
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan Tanya jawab tentang materi yang disampaikan
Kegiatan Akhir
a. Refleksi
b. Pemberian tugas
c. Guru mengingatkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : CD Pembelajaran, white board, spidol
Sumber belajar : Buku Kimia SMA

H. PENILAIAN
Jenis tagihan : Tugas Individu mencari referensi dari internet, ataupun buku-buku lainnya.
Sikap siswa dalam pembelajaran.

I. EVALUASI
Siswa mengumpulkan tugas individu berupa paper.

0 komentar:

Posting Komentar